............................................"SELAMAT DATANG DI BPK KEDUNGWUNI JL.RAYA TOSARAN NO.03 KEDUNGWUNI - PEKALONGAN 51173"............................................

Rabu, 09 Mei 2012

Manfaat Rumput Teki untuk Kesehatan


Beragam Khasiat dan Resep Rumput Teki.  Belum banyak orang yang menengok kekayaan obat tradisional di sekitar kita, padahal jika kita menengok pekarangan rumah, bakal menjumpai tanaman yang bisa membantu mengatasi masalah kesehatan kita.

Salah satunya adalah rumput teki. Di Cina dan India, rumput yang satu ini dikenal dalampengobatan mereka.

Kandungan Zat Umbi Rumput Teki.










Tanaman ini termasuk dalam familia Cyperacceae dengan nama latin Cyperus rotundus.
Bagian dari rumput teki yang bisa digunakan sebagai obat adalah umbinya yang mengandung:



  • Alkaloid.
  • Flavonoid.
  • Sineol.
  • Pinen.
  • Siperon.
  • Rotunal.
  • Siperenon.
  • Siperol.

Sifat kimiawi dan efek farmakologis rumput teki adalah rasa pedas, sedikit pahit dan manis.
Beberapa khasiat dari rumput teki adalah:
Menormalkan siklus haid.
Menghilangkan rasa sakit.
Sebagai obat penenang.
Mengatasi demam.
Mengobati gangguan saluran pencernaan.
Pemakaian umbi teki sebanyak 6-8 gram,baik secara tunggal maupun dalam kombinasi dengan tanaman lain dapat mengatasi ketidakteraturan haid dan meringankan gejala yang timbul karena sindroma haid seperti rasa nyeri, pusing dan mual.

Beberapa Negara Menggunakan Rumput Teki Sebagai Obat.
Dalam pengobatan Ayurdeva di India, selain mengatasi haid yang tidak teratur, teki juga banyak dipakai untuk mengatasi demam dan gangguan saluran pencernaan.
Oleh masyarakat Indian, umbi segar teki diguinakan sebagai pilis perangsang ASI, sementara di Vietnam dipakai untuk menghentikan pendarahan rahim.

Umbi yang diramu dengan daun pegagan dan umbi alang-alang digunakan untuk melancarkan buang air kecil.
Tepung umbi teki sering digunakan oleh masyarakat Tripoli sebagai bedak dingin dengan aroma yang khas berbau menthol. Dengan bau yang khas tersebut, ternyata juga berefek sebagai pengusir serangga dan nyamuk hingga sering dipakai sebagai bedak anti nyamuk.

Dalam ramuan tradisional Indonesia, teki digunakan dalam bentuk campuran yaitu dengan rebusan umbi teki bersama dengan rimpang jahe.
Air rebusan itu diminum untuk mengatasi nyeri haid, mengatasi kejang perut dan pelancar air seni.

Beberapa contoh resep rumput teki sebagai obat:
Kulit Biru Terbentur.
Caranya:
Rumput teki segar dicuci bersih kemudian digiling, selanjutnya ditempelkan pada bagian yang sakit.

Radang Kuku.
Caranya:
Umbi rumput teki dan biji kenari ditumbuk hingga halus, kemudian bungkus dengan daun.
Panaskan, lalu tempelkan di kuku yang sakit, atau langsung dibalutkan.

Nyeri Lambung.
Caranya:
Bahan: 30 gram umbi teki dan 15 gram lengkuas.
Caranya:
Bahan tersebut dikeringkan lalu digiling hingga menjadi bubuk.
Ambil 3 gram, seduh dengan air panas secukupnya lalu diminum selagi hangat.
Lakukan hal ini 2 kali sehari.

Busung atau Bengkak.
Bahan: 10 gram rumput teki.
Caranya:
Bahan dicuci bersih dan digiling halus kemudian seduh dengan 150 cc air panas, saring, tambahkan madu lalu diminum airnya.
Lakukan 2 kali sehari.

Haid Tidak Teratur.
Bahan: 10 gram rumput teki.
Caranya:
Rebus bahan dengan 400 cc air hingga tersisi 200 cc, saring dan minum airnya.

Keputihan.
Bahan: 10 gram umbi rumput teki kering, 15 gram kulit delima kering.
Caranya:
Semua bahan direbus dengan 500 cc air hingga tersisi 200 cc, lalu saring dan airnya diminum.

Memperlancar Buang Air.
Bahan: 10 gram umbi rumput teki kering, 60 gram akar alang-alang.
Caranya:
Semua bahan direbus dengan 600 cc air hingga tersisi 300 cc, kemudian saring dan airnya diminum.

Kencing Batu.
Bahan: 10 gram umbi rumput teki kering, 4 lembar daun alpukat, 30 gram keji beling dan gula aren secukupnya.
Caranya:
Rebus semua bahan dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc.
Saring dan minum airnya 2 kali sehari dengan setiap minum 150 cc.

Sakit Gigi.
Bahan: 6 gram umbi rumput teki.
Caranya:
Haluskan bahan, lalu seduh dengan 200 cc air panas, tambahkan madu, kemudian minum airnya.

sumber:http://obatsakit2011.blogspot.com

Senin, 27 Februari 2012

Teknologi Pembuatan Silase Jagung Untuk Pakan Sapi Potong





 
Pemanfaatan sumber daya pertanian tanaman pangan dalam bentuk limbah sebagai sumber pakan ternak merupakan langkah effisiensi mengatasi kekurangan produksi rumput. Limbah pertanian termasuk sumber hijauan in-situ yakni tersedia dalam jumlah melimpah dan mudah diperoleh. Sebagian besar limbah pertanian dapat dimanfaatkan untuk bahan pakan ternak sapi. Dari bermacam-macam limbah pertanian yang mempunyai potensi besar sebagai sumber hijauan adalah jerami jagung. 

Jerami jagung merupakan hasil ikutan bertanam jagung dengan tingkat produksi mencapai 4-5 ton/ha. Kandungan nutrisi jerami jagung diantaranya protein 5,56%, serat kasar 33,58%, lemak kasar 1,25, abu 7,28 dan BETN 52,32%. Dengan demikian, karakterisitik jerami jagung sebagai pakan ternak tergolong hijauan bermutu rendah dan penggunaannya dalam bentuk segar tidak menguntungkan secara ekonomis. Selain itu, jerami jagung memiliki kandungan serat kasar tinggi sehingga daya cernanya rendah. 

Kualitas jerami jagung sebagai pakan ternak dapat ditingkatkan dengan teknologi silase yaitu proses fermentasi yang dibantu jasad renik dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen). Teknologi silase dapat mengubah jerami jagung dari sumber pakan berkualitas rendah menjadi pakan berkualitas tinggi serta sumber energi bagi ternak. 

Bangunan Dan Peralatan 

Tempat pembuatan silase jagung disebut Silo. Bentuk silo berupa bangunan berbentuk silinder atau bunker yang dapat ditutup rapat. Cara lain pembuatan silase yaitu dengan membuat lubang seperti sumur yang diberi alas plastik. Selain itu dapat juga digunakan drum yang terbuat dari plastik. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan silase antara lain alat pencacah hijauan, plastik atau bahan lain yang kedap udara. 

Bahan Baku 

Pembuatan Silase Bahan baku utama yaitu jerami jagung 1 ton (kadar air 60-70%) sedangkan bahan pencampur terdiri dari urea 2,5 kg, gula saka/molases 4 kg dan dedak halus 5 kg. 

Proses Pembuatan Silase Jagung 

Proses pembuatan silase dilaksankan beberapa tahap yaitu tahap fermentasi, pengeringan dan penyimpanan. 
  1. Tahap Fermentasi 
  • Jerami jagung yang telah dilayukan kadar air 60-70% dipotong-potong 3-5 cm 
  • Gula tebu dilarutkan dengan 12 liter air dengan cara diaduk atau direbus 
  • Jerami jagung yang telah dipotong dimasukkan kedalam tempat pembuatan dengan cara ditumpuk dan dipadatkan 
  • Pemberian urea, dedak halus dan larutan gula tebu dilakukan secara bertahap dan berlapis. 
  • Setiap ketebalan tumpukan berkisar 20 cm urea, dedak dan larutan gula tebu ditaburkan dan disiram secara merata. Demikian seterusnya sampai proses penumpukan selesai. 
  • Tumpukan kemudian ditutup rapat dengan menggunakan plastik atau bahan kedap udara dan tidak rembes air lalu diberikan beban diatasnya dengan menggunakan ban bekas atau karung berisi pasir 
  • Selama proses fermentasi tumpukan tidak perlu dibalik dan lindungi dari hujan dan sinar matahari langsung 
  • Proses pembuatan silase akan selesai 21 hari setelah proses penutupan. 
 2.  Tahap pengeringan

  • Tumpukan silase yang telah mengalami proses fermentasi, dikeringkan disinar matahari dan diangin-anginkan sehingga cukup kering sebelum disimpan pada gudang penyimpanan 
  • Setelah kering silase jerami jagung dapat diberikan pada sapi sebagai pakan substitusi rumput segar 
Ciri-ciri Silase Yang Baik 

Silase jagung berkualitas baik bila proses pembuatan dilakukan secara tepat dan benar. Ciri-ciri silase yang baik adalah :
  • Berbau harum agak kemanis-manisan 
  • Tidak berjamur 
  • Tidak menggumpal 
  • Berwarna kehijau-hijauan 
  • pH berkisar antara 4 sampai 4,5 
Keunggulan 

1. Mempunyai daya tahan simpan 
2. Menghemat waktu penyediaan hijauan makanan ternak 
3. Mengurangi polusi 
4. Disukai ternak 

Analisa Ekonomi 

Pemberian silase jagung sebanyak 3% kebutuhan bahan kering ditambah konsentrat 1% berat badan meningkatkatan berat badan sapi 0,8 kg/ekor/hari atau setara dengan penghasilan Rp. 18.000/ekor/hari.
sumber: bptp sumbar